KLHK menjelaskan pembangunan destinasi wisata memanfaatkan lahan 173.000 hektare dengan dibantu Kementerian PUPR. Pihaknya terus memantau kondisi dan dampak lingkungan. Saat ini, sebanyak 3.100 populasi komodo tak merasakan dampak dari pembangunan tersebut.
Menurut KLHK, pembangunan dilakukan sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas kunjungan. Pembangunan terus berlanjut guna mencapai target penyelesaian di akhir tahun 2021.
Selain itu, Indonesia disebut telah mengirimkan revisi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Revisi itu menyesuaikan standar UNESCO. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
Medcom Nasional
Pariwisata indonesia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Taman Nasional Komodo
Medcom Nasional
Pariwisata indonesia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Taman Nasional Komodo