Suasana Pemakaman Legenda Sepak Bola, Diego Maradona

Medcom • 27 November 2020 16:48
Kerumunan massa mengucapkan perpisahan terakhir kepada putra tercinta mereka, Diego Armando Maradona, sebelum ia dimakamkan di luar ibu kota. Meninggalnya Maradona pada usia 60 tahun beberapa hari silam akibat serangan jantung telah menimbulkan gelombang rasa duka di seantero dunia.

Puluhan ribu orang telah mengantre sejak dini hari untuk melihat peti mati Maradona, yang dihiasi bendera Argentina dan seragam bernomor punggung 10, di istana presiden Argentina. Namun seiring berlalunya waktu, para penggemar yang mengantri menjadi tidak sabar, dan memaksa masuk. Petugas keamanan kemudian harus memindahkan peti mati Maradona ke ruangan lain karena alasan keamanan.

Maradona sendiri dimakamkan sehari berselang. Prosesinya berjalan haru biru alias penuh kekacauan. Awalnya, Presiden Alberto Fernandez membawa jenazah Maradona ke Istana Casa Rosada atau Istana Kepresidenan, agar masyarakat bisa melayat sang legenda selama tiga hari ke depan. Namun, kisruh terjadi di luar area.

Bentrokan antara polisi dan suporter yang tak sabar untuk melepas Maradona terjadi. Hal itu terjadi, setelah Keluarga memutuskan menguburkan jenazah Maradona.

Suasana perpisahan yang damai di pemakaman bertolak belakang dengan reaksi massa di sejumlah tempat saat jenazah Maradona diberangkatkan dari Buenos Aires. Polisi anti huru-hara melepaskan gas air mata dan peluru karet saat mereka bentrok dengan massa. 

Jenazah Diego Armando Maradona akhirnya dimakamkan di Bella Vista Cemetery, Buenos Aires. Ia dikebumikan di sebelah kedua orangtuanya, Don Diego dan Dona Tota. Pemakaman tersebut berlangsung secara tertutup pada Kamis 26 November 2020 sore waktu setempat. APTN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

Medcom Sport Diego Maradona

Medcom Sport Diego Maradona