Seorang siswi kaya prestasi terpaksa harus menunda sekolah karena tidak diterima di SMA negeri melalui sistem PPDB yang berlaku akibat adanya pembatasan usia.
Siswi berprestasi yang kini tinggal bersama kakek dan neneknya ini sudah berhasil meraih 700 lebih penghargaan.
Sejumlah karya lukisannya terpadang di dinding sekolah, membuat tampak hidup serta enak dilihat oleh setiap orang yang datang.
Aristawidya memilih menunda putus sekolah dan akan menjadi pengajar lukis bagi anak-anak RPTRA.
Ia sangat kecewa dengan sistem PPDB jalur zonasi yang memprioritaskan usia. Neneknya berharap sistem PPDB ini lebih baik lagi.
Sebelumnya Aritawidya sudah mendaftar di semua jalur dan delapan sekolah negeri. Tetapi tidak ada yang menerimanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id