Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menilai hasil poligraf bisa diabaikan. Reza memandang poligraf sebagai pseudoscience (sains semu). Menurutnya, alat ini sebatas membandingkan antara pernyataan dengan respons fisiologis manusia seperti suhu tubuh, ukuran pupil mata, dan denyut jantung. Kemudian tetesan keringat, besaran pori-pori, hingga tempo pernapasan seseorang. Sehingga kalau grafis berubah drastis, itu ditafsirkan sebagai kebohongan. Padahal bisa saja (yang dites) sedang menahan buang air kecil.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Google News
(ARV)