Seorang Imam warga Inggris meninggalkan Australia setelah komentarnya tiga tahun lalu yang menyebut bahwa pelaku LGBT harus dihukum mati mencuat ke publik. Imam tersebut membantah jika komentarnya menginspirasi penembakan massal di Orlando, Rabu (15/6/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id