Pembina Perludem, Titi Anggraini mencium hal yang janggal dari kebijakan pemilihan Gubernur Jakarta oleh presiden. Bakal kebijakan itu diduga untuk alasan pragmatis. Titi curiga klausul pemilihan Gubernur Jakarta oleh presiden menjadi bahan rayuan kepada eksekutif. Supaya pemerintah mau memajukan pilkada ke September. Titi mengatakan jadwal yang dimajukan itu menguntungkan anggota DPR yang maju di Pemilihan Umum (2024). Mereka masih punya jabatan di DPR seandainya kalah di September.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke
redaksi@medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(rzs)