Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai ada yang salah dengan instrumen pengamanan saat tragedi di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya penggunaan gas air mata untuk meredam kericuhan. Menurutnya, penggunaan gas air mata ini tidak sesuai dengan industri olahraga yang seharusnya mengadopsi aturan FIFA.
Bambang mengatakan polisi masih menggunakan peraturan terkait pengamanan huru hara yang berlaku di sektor publik. Sementara, pengendalian massa di stadion harus diperlakukan berbeda. Ia mendorong adanya evaluasi dan audit manajemen pengamanan.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Bambang mengatakan polisi masih menggunakan peraturan terkait pengamanan huru hara yang berlaku di sektor publik. Sementara, pengendalian massa di stadion harus diperlakukan berbeda. Ia mendorong adanya evaluasi dan audit manajemen pengamanan.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id (ARV)