Dalam konferensi pers, CEO Telegram Pavel Durov menyatakan keterbukaannya untuk membantu pemerintah Indonesia memerangi propaganda terorisme di situs miliknya. Telegram akan memblokir seluruh konten yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme agar dapat dibuka kembali di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id