Dalam ritual ini, air suci dimasukkan ke dalam kendi yang nantinya akan digunakan dalam ritual detik–detik Waisak 2569 BE di Candi Borobudur, Magelang.
Setelah diambil dari sumber mata air, puluhan kendi air selanjutnya disakralkan di altar Jumprit. Selanjutnya para bhiksu dan umat Buddha melakukan puja bhakti di altar.
Bhiksu Wiwirya menjelaskan, air suci Waisak bermakna sebagai sumber kehidupan serta simbol kerendahan hati dan cinta suci manusia di kehidupan ini.
Sementara itu Ketua DPD WALUBI Jawa Tengah, Tanto Harsono mengatakan, air suci Waisak tersebut nantinya akan dibawa ke Candi Mendut. Air suci akan dipersatukan dengan api abadi Mrapen, untuk selanjutnya dibawa ke Candi Borobudur. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(rzs)