Jepara: Berawal dari coba-coba pasca pandemi, Muhammad Hamdi, warga Desa Kalipucang, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berhasil mengembangkan usaha boks seserahan berbahan kayu yang kini memproduksi ribuan unit setiap bulan.
Di rumah produksinya, tumpukan boks dengan berbagai ukuran memenuhi teras rumah. Awalnya, Hamdi hanya menjadi reseller produk serupa, namun persaingan harga yang tidak menentu membuatnya memberanikan diri membuka usaha sendiri. Berbekal keahlian sebagai tukang kayu, ia menciptakan boks seserahan dengan dua varian tutup, yakni mika dan akrilik.
Seiring berjalannya waktu, usaha rumahan Hamdi berkembang pesat dan berhasil membuka lapangan kerja bagi sekitar sepuluh anak muda di sekitar tempat tinggalnya. Tidak berhenti pada boks seserahan, Hamdi juga memperluas produksi dengan membuat mahar pernikahan yang dapat dipesan secara custom sesuai keinginan pelanggan. Produk-produknya tidak hanya diminati warga Jepara, tetapi juga telah menembus pasar luar pulau berkat kreativitas dan kualitas yang terus ia jaga.
Dalam hal pemasaran, Hamdi memanfaatkan platform marketplace sejak awal merintis usahanya dan kini aktif melakukan promosi melalui fitur live streaming. Strategi itu terbukti efektif meningkatkan penjualan sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi karyawan yang tampil saat siaran langsung.
Setiap bulan, Hamdi mampu memproduksi hingga 3.000 unit boks seserahan dengan harga paket mulai dari Rp290.000 untuk tutup mika dan Rp750.000 untuk akrilik. Sementara produk mahar pernikahan dibanderol antara Rp150.000 hingga Rp400.000, tergantung bahan dan desain.
(Ahmad Mumtaz Albika Musyarrif)
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id (dpa)
