Nusa Tenggara Timur: Di tengah keterbatasan lapangan pekerjaan, sejumlah pemuda di Desa Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan semangat kewirausahaan yang patut diapresiasi. Mereka mengubah limbah batok kelapa yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan.
Batok kelapa yang biasanya dibuang begitu saja, kini dikumpulkan dan dibeli dari warga setempat dengan harga sekitar Rp3000 per kilogram. Setelah dikumpulkan, batok kelapa tersebut dibakar hingga menjadi arang. Proses ini tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga menciptakan lingkaran perputaran ekonomi kecil di desa, di mana warga ikut terlibat dalam penyediaan bahan baku batok kelapa.
Arang hasil pembakaran selanjutnya dikirim ke Surabaya untuk diolah menjadi briket arang, produk dengan nilai jual yang lebih tinggi dan permintaan pasar yang lebih banyak. Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama, limbah sisa sekalipun bisa jadi sumber uang yang menjanjikan. Selain itu, kegiatan ini turut membantu mengurangi limbah batok kelapa di lingkungan tersebut.
(Ahmad Mumtaz Albika Musyarrif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id (dpa)
