Dalam sekali panen, kebun ini mampu menghasilkan 700 hingga 900 kilogram buah melon berkualitas tinggi. Sistem hidroponik yang digunakan membuat proses budidaya lebih efisien, dengan harga jual melon mencapai Rp40.000 per kilogram.
Ada lima jenis melon unggulan yang dibudidayakan, yakni Golden Aspar, Golden Emerald, Sweet Nut, Sweet Honey, dan Honey Globe. Untuk menjaga kualitas, setiap batang hanya dibiarkan berbuah satu kali.
Cita rasa manis melon hasil kebun ini menjadi daya tarik tersendiri. Jenis Golden Aspar, misalnya, memiliki tingkat kemanisan hingga 18 brix dan siap panen dalam waktu sekitar 70 hari.
Menurut para pekerja, penerapan teknologi hidroponik terbukti membantu petani lokal dalam mengontrol biaya produksi sekaligus menjaga konsistensi hasil panen.
Dengan metode ini, setiap buah yang dipanen memiliki kualitas rasa dan tekstur yang stabil. “Untuk kemanisan kita bisa dapat di angka 15 sampai 18 brix. Kalau tekstur buahnya, lebih crunchy, renyah, dan gurih,” ujar salah satu pekerja di The Real Melon.
Teknologi hidroponik tak hanya memberi hasil panen lebih baik, tapi juga menciptakan peluang baru bagi petani muda yang ingin belajar sistem tanam modern. Selain itu, manajemen kebun juga terus berinovasi agar hasilnya semakin optimal.
Sudah hampir dua tahun berjalan, The Real Melon kini tak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal di Aceh Singkil, tapi juga telah merambah kota besar seperti Banda Aceh, Medan, dan Pekanbaru.
Selain menjadi sentra produksi melon premium, kebun ini juga mulai dilirik sebagai lokasi agrowisata edukatif. Pengunjung yang datang bisa menikmati langsung manisnya melon segar sekaligus belajar tentang budidaya hidroponik. “Rasanya manis dan renyah banget,” ujar salah satu pengunjung yang kagum dengan hasil panen kebun ini.
(Ahmad Mumtaz Albika Musyarrif) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id (dpa)
