Kematian ikan di Danau Maninjau, Sumatera Barat terjadi beruntun. Kurang lebih 600 ton ikan keramba dan ikan endemik di kawasan ini mati mengambang secara massa. Kematian ikan terparah terjadi di Nagari Koto Kaciak dengan jumlah ikan mati kurang lebih 600 ton. Ikan mati juga meluas ke Nagari Koto Gadang, Tanjung Sani dan Koto Malintang.
Penyuluh perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Agam, Asrul mengatakan ikan mati secara massal diduga karena fenomena alam tubo belerang atau naiknya belerang dari dasar danau kepermukaan air yang mengakibatkan kurangnya kandungan oksigen dalam air.
Belum dapat dipastikan fenomena alam ini kapan berakhir. Setidaknya 1 tahun terakhir sudah 2 kali kejadian serupa dengan dampak ringan. Penyuluh mengimbau para nelayan Keramba untuk bersiap hadapi fenomena alam tubo belerang dengan segera lakukan panen lebih awal.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
Penyuluh perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Agam, Asrul mengatakan ikan mati secara massal diduga karena fenomena alam tubo belerang atau naiknya belerang dari dasar danau kepermukaan air yang mengakibatkan kurangnya kandungan oksigen dalam air.
Belum dapat dipastikan fenomena alam ini kapan berakhir. Setidaknya 1 tahun terakhir sudah 2 kali kejadian serupa dengan dampak ringan. Penyuluh mengimbau para nelayan Keramba untuk bersiap hadapi fenomena alam tubo belerang dengan segera lakukan panen lebih awal.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
