Ariel memandang rasa gugup sebagai bentuk kepedulian terhadap karya. Menurutnya, ketika seseorang tidak lagi merasa deg-degan, justru menjadi tanda bahwa semangat dan perhatian terhadap pekerjaan mulai luntur.
Senada dengan itu, Benedictus Siregar menilai deg-degan adalah tanda bahwa apa yang sedang dilakukan dianggap penting. Sementara Elmand lebih menekankan pentingnya manajemen emosi. Ia menyebut bahwa menyadari napas dan mengenal diri sendiri dapat membantu meredakan rasa gugup.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(rzs)