Bank Dunia menyebut gempa dahsyat yang menewaskan 45 ribu orang dan mengakibatkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal di Turki pada 6 Februari lalu telah menimbulkan kerugian US$34 miliar atau Rp521,6 triliun (Kurs (Rp15.341 per dolar AS).
Kerugian itu mencapai 4 persen dari hasil ekonomi tahunan negara itu. Angka itu bahkan lebih kecil dibandingkan dengan total dana dibutuhkan untuk proses rekonstruksi dan pemulihan pascagempa. Perusahaan dan Konfederasi Bisnis Turki memperkirakan butuh total biaya US$84,1 miliar untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa itu. Biaya itu bagian atau US$70,8 miliar atau bagian terbesarnya untuk perumahan.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id. (ARV)