Sebagai tempat bertumbuh dan bermula dalam menjalani kehidupan, sudah semestinya keluarga menjadi sumber kebahagiaan dan tempat berlindung yang aman untuk mencari kenyamanan. Akan tetapi, banyak terjadi dalam masyarakat, keluarga justru menjadi sumber trauma dan rasa takut pada anggota keluarga di dalamnya. Kondisi keluarga yang seperti inilah yang disebut sebagai keluarga toxic.
Memiliki keluarga toxic (toxic family) seringkali tidak disadari oleh anggota keluarga. Biasanya, hal ini disebabkan oleh perilaku toxic yang terus-menerus dilakukan dan dianggap lumrah. Padahal, perilaku keluarga toxic sangat berbahaya apabila dibiarkan berlarut-larut.
Tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan mental, tapi juga bagi kesehatan fisik anak, pasangan, maupun anggota keluarga lainnya. Meskipun pada akhirnya sadar bahwa kita terjebak dalam toxic family, menghadapi kondisi itu ternyata tidak mudah.
Dalam progam #Kepo bersama Psikolog & Co-Founder Kalm, Karina Negara kali ini akan menjelaskan apa si toxic familly itu dan apasaja tanda-tandanya.
Saksikan selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=brD8W-DNSTM&t=32s. Jangan lupa follow dan subscribe akun Medcom.id di sosial media kalian. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id