Satgas COVID-19 akan meminta pihak Universitas Airlangga untuk menyampaikan secara transparan metode penelitian obat Covid-19 yang dilakukannya bersama TNI Angkatan Darat dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Proses uji klinis yang dilaksanakan berbagai pihak harus sesuai standar internasional dan memiliki dua prinsip utama, yakni aman dalam arti memberikan perlindungan yang baik dan efektif dalam pengobatan.
Apabila memang dikembangkan dengan prosedur yang benar, bukan tidak mungkin nantinya obat tersebut akan diproduksi massal.
Diberitakan, tim peneliti dari Unair, TNI AD dan BIN mengumumkan telah menemukan kandidat obat COVID-19.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menuturkan, obat COVID-19 tersebut tinggal menunggu izin edar.
Adapun tiga kombinasi obat yang telah diujicoba secara klinis dalam tiga tahap.
Pertama campuran Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua adalah Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Terakhir adalah campuran Hydrochloroquine dan Azithromycin.
Temuan ini diklaim sebagai obat COVID-19 yang pertama di dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id