Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani menyatakan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia disebabkan oleh masyarakat yang pemahamannya terbatas dan tak terjangkau sosialisasi pencegahan penularan virus.
Menurut Hariyadi, sektor usaha sudah menjaga protokol kesehatan COVID-19. Namun, masyarakat yang tidak memahami bahaya COVID-19 tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan yang berisiko.
Sehingga akhirnya sektor usaha yang terkena dampak karena PSBB ketat kembali diterapkan. Belum lagi perputaran ekonomi yang paling besar berada di Pulau Jawa dan Bali.
(ARV)