Hingga hari Senin (11/7) para pengunjuk rasa masih menduduki kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa dan juga rumah dinas Perdana Menteri yang sejak Sabtu (9/7) lalu diserbu karena massa menuntut mundur kedua pemimpin itu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk semua tindakan kekerasan yang terjadi di Sri Lanka dan meminta pihak-pihak terkait untuk bertanggung jawab. Guterres juga meminta para pemangku kepentingan untuk terlibat dalam dialog untuk memastikan transisi pemerintahan yang lancar dan menemukan solusi berkelanjutan untuk mengatasi krisis ekonomi.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ARV)