Jakarta: Adanya Kecerdasan Buatan (AI) saat ini dalam proses kreatif musik memicu kekhawatiran baru di kalangan pelaku kreatif. Di tengah perdebatan soal apakah AI dapat menggantikan peran musisi, rapper Tuan Tigabelas dan Manajer Pamungkas angkat suara memberikan pandangan merekan mengenai AI.
Tuan Tigabelas angkat bicara mengenai AI, menurutnya AI kini berfungsi sebagai toolkit yang membantu banyak musisi dalam proses kreatif, terutama pada tahap awal penulisan lirik. Meski Begitu, dirinya tetap menggunakan cara konvensional dalam berkarya, menggoreskan rima dan keresahan di kepalanya menggunakan pulpen dan kertas.
"Kalau dari segi writing, memang banyak teman-teman (musisi lain) yang memang sudah mulai menggunakan tool kit. Tapi gue orang yang sangat konvensional yang masih suka pake pulpen sama kertas. Karena gue suka proses dalam coret-coretan marah-marahnya," ujar Tuan Tigabelas.
Ia menambahkan bahwa AI memang bisa membantu dirinya menyusun kerangka awal, terutama dalam menentukan tema dan narasi. Namun, ada hal yang menurutnya tidak bisa dipalsukan oleh teknologi, yaitu adalah unsur rasa yang hanya bisa diberikan oleh manusia.
Pandangan serupa juga disampaikan Noor Kamil. Ia menilai AI memang membantu, terutama dalam proses produksi dan manajemen. Namun, Kamil juga menegaskan bahwa rasa merupakan elemen terpenting dalam sebuah musik, dan saat ini AI belum bisa menghadirkan unsur penting tersebut dalam karya musik.
"Kalau ngomongin produksi maupun proses bisnisnya, jujur itu (AI) membantu, kalau dari perspektif gue. Tapi, pasti memang ada positif dan negatifnya," tutur Kamil
"Apakah AI Akan mengancam? Nggak. Somehow, bukan kita merasa terlalu beda ya. Tapi, aku masih ngerasa, tetep harus ada rasa di elemen manapun (dalam segi lirik dan aransemen musik) dan gua percaya dengan rasa itu sih. Karena yang punya intuisi, pengalaman, dan ceritanya itu kan manusia itu sendiri," lanjutnya.
Kehadiran karya musik yang melibatkan teknologi AI, mereka menilainya saat ini platform musik digital harus menerapkan sistem klasifikasi yang lebih transparan agar para penikmat musik dapat mengetahui proses kreatif di balik proses produksi lagu.
Tuan Tigabelas pun menekankan bahwa platform musik seperti Spotify sudah seharusnya lebih selektif dalam proses penginputan metadata mereka. Ia berharap setiap lagu dapat diberi label yang jelas mengenai sejauh mana AI terlibat dalam pembuatan karya musik.
"Kalau menurut gue seharusnya nanti platform musik digital, di penginputan metadatanya sudah harus jelas lagu mana yang full dibuat dengan AI, lagu mana yang di generated AI, dan mungkin sampe nanti ke tahap editorial playlist pun sudah harus ada penjelasan bahwa ini adalah lagu AI," tutur Tuantigabelas
Ia meyakini bahwa selama regulasi berjalan sesuai koridor, keberadaan AI tidak akan menjadi ancaman bagi para pelaku musik dan seni.
"Jadi selama berjalannya di koridor masing-masing gue rasa tidak akan ada ancaman sih," tutupnya.
(Ahmad Mumtaz Albika Musyarrif)
Cek Berita dan Artikel yang lain diViral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id (dpa)