Dalam surat yang beredar pekan lalu, Novanto menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR. Pengunduran diri disertai penunjukan penggantinya memperlihatkan Novanto tetap lihai. Namun, publik berharap Ketua DPR yang baru bersih, sehingga tidak berpotensi bermasalah hukum di kemudian hari, berpengalaman, dan berintegritas. Jauh lebih penting lagi, yang perlu dipertimbangkan ialah sebaiknya Ketua DPR ditetapkan setelah Golkar memilih ketua umum baru sehingga tidak ada perubahan kebijakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id