Tembok kota, jalanan, dan segala fasilitas di ruang publik adalah milik publik dan digunakan untuk kepentingan publik, namun pada kenyataannya ruang publik dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingannya masing-masing. Di tengah konflik kepentingan dan perebutan ruang publik antara pelaku vandalisme, seniman liar, perusahaan komersil, maupun penguasa setempat, terdapat Popo, seorang seniman visual yang merespon isu-isu publik dengan proses berpikir dan cara bertutur yang kreatif serta menyatu dengan ruangnya, Selasa (3/11/2015). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id